Contoh Iklan
yang Melanggar
Etika Dan Tata
Krama
A.
Landasan
Teori
Kata
“etika” dan “etis” tidak selalu dipakai dalam arti yang sama dan karena itu
pula “etika bisnis” bisa berbeda artinya. Etika sebagai praktis berarti :
nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak
dipraktekkan, walaupun seharusnya dipraktekkan. Sedangkan etis, merupakan sifat
dari tindakan yang sesuai dengan etika.
Peranan
Etika dalam Bisnis : Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin
sukses/berhasil memerlukan 3 hal pokok yaitu :
Produk
yang baik
Managemen
yang baik
Memiliki
Etika Selama perusahaan memiliki produk yang berkualitas dan berguna untuk
masyarakat disamping itu dikelola dengan manajemen yang tepat dibidang
produksi, finansial, sumberdaya manusia dan lain-lain tetapi tidak mempunyai
etika, maka kekurangan ini cepat atau lambat akan menjadi batu sandungan bagi
perusahaan tsb.
B.
Pembahasan
Dalam
dunia periklanan Menurut Etika Pariwara Indonesia, “Iklan ialah pesan
komunikasi pemasaran atau komunikasi publik tentang sesuatu produk yang
disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta
ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat”.
Menurut
Sony Keraf (1993 : 142), menyatakan bahwa dalam iklan kita dituntut untuk
selalu mengatakan hal yang
benar kepada konsumen tentang
produk sambil membiarkan konsumen
bebas menentukan untuk membeli
atau tidak membeli produk itu.
Iklan
dan pelaku periklanan harus :
Jujur, benar, dan bertanggungjawab.
Bersaing secara sehat.
Melindungi dan menghargai khalayak,
tidak merendahkan agama, budaya, negara, dan golongan, serta
tidak bertentangan dengan hukum yang
berlaku.
Iklan yang
menyatakan kebenaran dan kejujuran
adalah iklan yang
beretika. Akan tetapi, iklan
menjadi tidak efektif, apabila tidak mempunyai unsur
persuasif. Akibatnya, tidak akan
ada iklan yang
akan menceritakan the whole
truth dalam pesan iklannya. Sederhananya, iklan
pasti akan mengabaikan
informasi-informasi yang bila disampaikan kepada pemirsanya malah akan membuat
pemirsanya tidak tertarik untuk menjadi konsumen produk atau jasanya.
D.
Contoh
Kasus
1.
Iklan Harpic
Iklan ini pernah
ditemukan di beberapa jalan protokol pada beberapa waktu yang lalu. Iklan
ini tidak etis dan melanggar tatakrama periklanan karena memakai kata “Pembersih
ibu langsung mengalir nanti boros” dan awal mulai iklan menunjukkan berbagai
macam pembersih toilet, perkataan itu sangat jelas bahwa sang bintang iklan
menjatuhkan produk lain yang sejenis dengan mengatakan pembersih toilet lain
mudah mengalir dan boros dari produk lainnya, padahal pada kenyataannya tidak seperti itu.
2.
Iklan Vanish
Kita melihat Iklan tersebut sering ditayangkan di stasiun
TV pada jam-jam tayang siang dan sore hari yaitu iklan vanish. Dalam iklan tersebut menyebutkan “jangan memakai
pemutih untuk menghilangkan noda pada baju” dan terdapat tulisan yang
menyebutkan “ya ampun pemutih merusak
warna tapkak saya” hal tersebut menjelekkan produk pemutih padahal vanish juga
bisa merusah warna pada pakaian. pada kasus ini mungkin sebagian orang
menyadari dan sebagian lainnya tidak bahwa iklan tersebut telah melanggar etika
bisnis yaitu menyindir dan merendahkan produk lain.
Sumber:http://zuniarahmatin.blogspot.co.id/2016/11/contoh-bisnis-yang-melanggar-etika.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar