studi
kasus komunikasi lisan dan negosiasi dan komunikasi tulisan
Di setiap
kehidupan manusia baik secara individu, kelompok, maupun organisasi tidak akan
pernah lepas dalam berinteraksi atau saling berkomunikasi, sehingga komunikasi
menjadi salah satu kebutuhan bagi manusia. Komunikasi yang efektif wajib
memenuhi dua syarat berikut: (1) men-transfer sebuah arti dan memahami arti
tersebut. Suatu proses komunikasi harus terdiri dari pihak-pihak yang nantinya
sebagai pengirim komunikasi (sender) dan penerima komunikasi (receiver). Proses
komunikasi diartikan sebagai hubungan antara pengirim pesan dan penerima pesan
yang menghasilkan penyampaian dan pemahaman suatu arti.
Ketika kita
menulis, berbicara, melakukan gerak tubuh, ekspresi itu semua bagian dari
proses komunikasi yang akan disampaikan kepada penerima komunikasi atau
penerima pesan. Proses pengkomunikasian pesan bisa dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung (melalui media) seperti surat, e-mail, TV, radio. Orang
yang berkebutuhan khusus melakukan komunikasi dengan media seperti bahasa
isyarat, huruf braille.
Dalam pengkomunikasian pesan, tidak
selamanya berlangsung dengan baik melainkan bisa terjadi masalah seperti
keributan (bising), kerusakan media elektronik, penyampaian pesan yang tidak
sesuai maksud akan menimbulkan eror dalam penyampaian pesan. Bukan hanya itu,
ketika penerima pesan tidak memahami dengan baik maksud yang disampaikan
pengirim pesan, itu juga masalah dalam proses komunikasi sehingga menjadi tidak
efektif.
Komunikasi yang baik dan efektif yaitu
komunikasi yang bisa disampaikan dan dipahami dengan baik. Komunikasi yang baik
juga memberi dampak yang baik bagi individu, kelompok, dan organisasi, dan
itulah harapannya.
Contoh Kasus:
PT Golden
Castle , bergerak dalam bidang konveksi atau textil, mengalami permasalahan
antara perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan
oleh adanya miss communication antara atasan dengan karyawannya. Adanya
perubahan kebijakan dalam perusahaan
mengenai
penghitungan gaji atau upah kerja karyawan, namun pihak perusahaan belum
memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena
oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo
perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan
oleh perusahaan.
Perusahaan
manapun pasti pernah mengalami permasalahan internal. Mulai dari tingkat
individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup permasalahan
yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut
tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan
tentang strategi bisnis di kalangan manajemen.
Contoh
lainnya dari permasalahan yang relatif besar yakni antara karyawan dan
manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai
media. Disitu tampak permasalahan dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan.
Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan
promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.
Kesimpulan:
Perusahaan manapun pasti pernah mengalami permasalahan internal. kita bisa
ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak permasalahan dalam
bentuk demonstrasi dan pemogokan dari karyawan dan manajemen PT. Golden Castle.
Saran: Seharusnya pihak manajemen perusahaan tersebut mempunyai sikap terbuka
terhadap karyawannya sehingga karyawan
tidaksalah paham terhadap pihak manajemennya
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar