Minggu, 14 Januari 2018

studi kasus komunikasi lisan dan negosiasi dan komunikasi tulisan



studi kasus komunikasi lisan dan negosiasi dan komunikasi tulisan

Di setiap kehidupan manusia baik secara individu, kelompok, maupun organisasi tidak akan pernah lepas dalam berinteraksi atau saling berkomunikasi, sehingga komunikasi menjadi salah satu kebutuhan bagi manusia. Komunikasi yang efektif wajib memenuhi dua syarat berikut: (1) men-transfer sebuah arti dan memahami arti tersebut. Suatu proses komunikasi harus terdiri dari pihak-pihak yang nantinya sebagai pengirim komunikasi (sender) dan penerima komunikasi (receiver). Proses komunikasi diartikan sebagai hubungan antara pengirim pesan dan penerima pesan yang menghasilkan penyampaian dan pemahaman suatu arti.
Ketika kita menulis, berbicara, melakukan gerak tubuh, ekspresi itu semua bagian dari proses komunikasi yang akan disampaikan kepada penerima komunikasi atau penerima pesan. Proses pengkomunikasian pesan bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung (melalui media) seperti surat, e-mail, TV, radio. Orang yang berkebutuhan khusus melakukan komunikasi dengan media seperti bahasa isyarat, huruf braille.
          Dalam pengkomunikasian pesan, tidak selamanya berlangsung dengan baik melainkan bisa terjadi masalah seperti keributan (bising), kerusakan media elektronik, penyampaian pesan yang tidak sesuai maksud akan menimbulkan eror dalam penyampaian pesan. Bukan hanya itu, ketika penerima pesan tidak memahami dengan baik maksud yang disampaikan pengirim pesan, itu juga masalah dalam proses komunikasi sehingga menjadi tidak efektif.
          Komunikasi yang baik dan efektif yaitu komunikasi yang bisa disampaikan dan dipahami dengan baik. Komunikasi yang baik juga memberi dampak yang baik bagi individu, kelompok, dan organisasi, dan itulah harapannya.

Contoh Kasus:
PT Golden Castle , bergerak dalam bidang konveksi atau textil, mengalami permasalahan antara perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antara atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan
mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan, namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.

Perusahaan manapun pasti pernah mengalami permasalahan internal. Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup permasalahan yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen.

Contoh lainnya dari permasalahan yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak permasalahan dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.

Kesimpulan: Perusahaan manapun pasti pernah mengalami permasalahan internal. kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak permasalahan dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan dari karyawan dan manajemen PT. Golden Castle.

Saran:           Seharusnya pihak manajemen  perusahaan tersebut mempunyai sikap terbuka terhadap karyawannya sehingga  karyawan tidaksalah paham terhadap pihak manajemennya



SUMBER:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar