Sabtu, 25 November 2017

Pengorganisasian dan Revisi pesan pesan bisnis

Pengorganisasian dan Revisi pesan pesan bisnis

1.      Pengorganisasian Melalui Outline
Outline membantu untuk memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Outline juga akan menuntun kita untuk mengomunikasikan ide-ide dengan cara yang lebih sistematik, efisien, dan efektif. Melalui perencanaan yang baik, outline akan membantu untuk mengekspresikan transisi antara ide-ide sehingga audiens akan mengerti dan memahami pemikiran komunikator.

A.     Mendefinisikan dan mengelompokkan ide-ide
Dengan memmutuskan apa ya harus dikatakan adalah masalah mendasar yg harus dipecahkan oleh setiap komunikator. Apabila sebuah materi yg disajikan kurang begitu baik, atau tidak memiliki suaatu gaya yg menarik, fakta yg ada dapat menjadi kabur atau tidak tersampaikan dengan jelas. Cepat atau lambat, para audience akan menyimpulkan bahwa apa yg sudah disampaikan benar2 tidak bernilai sedikitpun. Dalam berbagai bentuk kegiatan komunikasi, haruslah dimulai dengan mendefinisikan isi materinya. 
Dalam susunan suatu outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam 3 golongan, yaitu:
a)       Mulailah dengan Main Idea / ide pokok
Main idea / ide pokok akan membantu menetapkan suatu tujuan dari suatu pesan. Pada Idde pokok tersebut dapat diringkas ke dalam duaa hal yaitu: (1) hal2 apa saja yg diinginkan agar dilakukan atau dipikirkan oleh para audience, (2) alasan yg mendasar. Alasan mengapa mereka harus melakukan atau memikirkannya. Pada intinya ide pokok merupakan titik awal untuk membuat outline.
b)       Nyatakan point2 pendukung yg penting
Setelah menetapkan ide pokok pesan yang akan disampaikan, lalu tahap selanjutya adalah menyusun point2 apa saja yg penting, sebagai pendukung ide pokok.
B.     Menentukan urutan dengan rencana organisional
Setelah selesai mendefinisikan dan menggolongkan ide2, lalu langkah yg selanjutnya ialah menentukan urutan penyampaian materi. Untuk menentukan urutan penyampaian materi, terdapat dua pendekatan penting yg dapat digunakan, Yaitu :
a)        Pendekatan langsung
Pendekatan secara langsng sering juga disebut dengan istilah pendekatan deduktif, di mana ide pokok muncul diawal kemudian di ikuti bukti pendukungnya.
b)        Pendekatan tidak langsung
Terkadang juga diesebut dengan istilah pendekatan induktif, di mana bukti2 muncul terlebih dahulu kemudian dikuti dengan ide pokoknya.
Setelah menganalisis kemungkinan reaksi dari para audiens dan memilih suatu pendekatan umum, langkah selanjutnya adalah menentukan rencana organisasional yg paling cocok diantara bebagai model berikut :
v  Direct request
Jenis/tipe pesan bisnis yang paling biasa / sering digunakan adalah penyampaian secara langsung pada poin yang ingin dituju. Direct Request bisaa bebentuk surat ataupun memo. Misalnya, ketika anda tertarik terhadap suatu produk baru dan anda ingin mengetahui berbagai hal tentang produk tersebut, speti karakteristik, bentuk, harga, cara pembayaran, dan sebagainya, maka anda boleh membuat surat permintaan langsung. Bila para audience merasa tertarik atau memiliki hasrat yang luar biasa, maka anda dapat menggunakan Permintaan langsung (direct request).
v  Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill
Seandainya memberikan informasi rutin adalah suatu bagian dari bisnis tetap, maka para audience mungkin akan bersikap netral terhadap pesan ygg diberikan. Akan tetapi pesan-pesan yg berisi berita baik (good news) atau berisi goodwill seperti pengumuman penurunan harga, suatu undangan, atau ucapan selamat dari teman sepekerjaan, lantas akan diterima dengan senang hati oleh para audience. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa untuk menyampaikan pesan2 yg berjenis sperti ini lebih cocok digunakan pendekatan langsung karena reaksi audiencenya positif.
v  Pesan-pesan bad news
Apabila materi yang diumumkan berisi berita buruk (bad news) seprti penolakan suatu lamaran, penolakan kredit, pengurangan karyawan, atau penurunan pangkat, maka audience pada umumnya akan kecewa atau tidak senang mendengarnya. Oleh sebab itu,penpendekatan yang dapat diterapkan adalah pendekatan secara tidak langsung. Jika memang harus menyampaikan berita yang kurang menyenangkan (bad news) cobalah untuk menempatkaanya pada bagian pertengahan surat, lantas gunakanlah bahasa yang halus.
v  Pesan-pesan persuasif
Ketika audience mulai tidak tertarik terhadap pesan2 yang disampaikan, maka pesan2 persuasif (persuasive messages) dengan pendekatan secara tak langsung dapat digunakan. Fungsinya ialah untuk melakukan penagihan pinjaman yang digunakan secara persuasi. Komunikator perlu membuka pikiran para audience dgn melakukan persuasi, sehingga mereka semua dapat memahami fakta yang ada.

2.      Pemilihan Kata yang Tepat
Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada audiens, peran kata menjadi penting. Penggunaan kata yang sama sekali tidak diketahui sangat asing bagi audiens bukan saja pemborosan atau membuang-buang waktu, tetapi penyampaian maksud/tujuan komunikasi menjadi terganggu. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal berikut:

·         Pilih kata yang familiar/dikenal
·         Pilihlah kata-kata yang singkat
·         Hindari kata-kata yang bermakna ganda

3.      Membuat Kalimat yang Efektif
Kalimat haruslah disusun secara efektif agar pesan yang disampaikan mudah dimengerti. Kalimat efektif adalah bentuk kalimat yang disusun untuk mencapai informasi yang tepat. Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan tiga hal, yaitu:

·         Kesatuan pikiran
·         Kesatuan susunan
·         Kelogisan

Sumber:
Sutojo, S. 2003. Komunikasi Bisnis yang Efektif. Jakarta: Damar Mulia Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar