Senin, 27 Maret 2017

Etika Bisnis (Menceritakan Isi 2 Jurnal)



Link Jurnal                : http://www.emeraldinsight.com/doi/full/10.1108/IJCHM-04-2015-0188
Judul Jurnal              : International Journal of Contemporary Hospitality Management
Judul artikel            :  The evolution of business ethics research in the realm of tourism and hospitality A bibliometric analysis
Nama Pengarang   : Mehmet Ali Köseoglu Yasin Sehitoglu Gary Ross John A. Parnell


Jurnal tersebut bertujuan untuk menggambarkan bagaimana etika bisnis penelitian ini mengalami kemajuan di bidang pariwisata dan perhotelan. Kemajuan tersebut bisa terjadi  dalam etika bisnis yang terkait dengan pariwisata dan perhotelan. Bila ingin menjadi sukses dan profesional  harus memahami peluang dan ancaman, mereka harus menggunakan etika bisnis dan prinsip-prinsip yang menjelaskan bagaimana, kapan, mengapa dan kepada siapa aplikasi mereka beretika.
Dalam Hosmer (.1994, hal 20) menjelaskan bahwa: prinsip-prinsip etika adalah tindakan tidak subjektif yang berbeda dengan budaya, sosial, dan ekonomi kondisi mereka adalah pernyataan objektif yang melampaui negara, agama, dan kali. Mereka adalah aturan dasar atau prinsip-prinsip pertama yang telah diusulkan untuk memastikan "masyarakat yang baik".
Jurnal tersebut juga menerangkan tiga pendekatan Ada tiga pendekatan yang diterima secara luas untuk menilai sifat etis keputusan bisnis. Pertama, pendekatan utilitas berfokus pada berapa banyak manfaat masyarakat dari konsekuensi dari keputusan atau perilaku. Kedua, pendekatan keadilan menguji apakah biaya dan manfaat yang adil di individu dan kelompok. Akhirnya, pendekatan hak menekankan kesejahteraan individu (Brownet al., 2014).
Jurnal tersebut telah di teliti berbagai negara seperti China (UU et al, 2014;. Tsang dan Hsu, 2011), Selandia Baru dan Australia (Benckendorff, 2009), negara-negara Nordic (Mehmetoglu, 2004), Turki (Evren dan Kozak, 2014) dan Inggris (Page, 2003). Penelitian tersebut membahas bagaimana etika bisnis penelitian yang berfokus pada kegiatan / H T adalah berkembang berdasarkan tema yang dibahas, metode yang digunakan, teknik statistik yang digunakan, sampel dipilih dan kontributor sebagai penulis dan lembaga dengan memanfaatkan analisis bibliometrik.



Link Jurnal              : http://www.emeraldinsight.com/doi/abs/10.1108/09555341211242141
Judul Jurnal            : European Business Review
Judul artikel            : Commitment to business ethics in UK organizations
Nama Pengarang  : Georgina Whyatt Greg Wood Michael Callaghan


Jurnal yang satu ini menceritakan cara untuk menentukan komitmen etika bisnis di ingris. Penelitian tersebut melaporkan tanggapan dari organisasi yang berpartisipasi dalam survei dan memiliki kode etik. Temuan - Temuan tersebut menunjukkan bahwa proses yang terlibat dalam mengembangkan etika bisnis. Komitmen mulai diakui dan ditindak lanjuti pada tingkat organisasi. Pendukung langkah-langkah komitmen etika bisnis tampaknya kurang dimanfaatkan oleh banyak UK ini organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa banyak organisasi telah tidak begitu jauh mengembangkan organisasi yang kuat.
Penelitian tersebut juga membahas tentang pelanggaran etika bisnis, tetapi juga hukum, namun, penjelasan ini perilaku oportunistik tidak baru baik masa lalu kita. Dari kepentingan organisasi perusahaan pelanggaran tampaknya lebih besar daripada kewajiban untuk melakukan pekerjaan seseorang baik secara etis dan hukum. pelanggaran ini membawa ke dalam fokus kebutuhan untuk semua organisasi untuk memeriksa mereka praktek etika bisnis dan sila filosofis yang di atasnya mereka menentukan harapan etika bisnis mereka dalam organisasi mereka.
Saat tahun 1980-an, Ingris menjadi sadar etika bisnis sebagai topik kepedulian dan salah satu yang harus dipelajari. Pada saat itu, dan dibandingkan dengan Amerika Serikat, salah satu bisa berpendapat bahwa bunga Inggris itu terbelakang. dalam sebuah artikel berjudul "Kode Perusahaan etik", menyarankan bahwa di Inggris ada yang tinggi minat subjek etika bisnis. Mereka mengacu pada tahun 1987 di mana: ada adalah pengembangan dari program master di London Business School, peresmian Institut Etika Bisnis di London; dan pembentukan dari Pusat Penelitian Etika Bisnis di King College, University of London dan bersama perkembangan tersebut pertumbuhan dalam pembentukan investasi etis trust. Mereka melihat gerakan ini sebagai bukti positif dari meningkatnya minat, namun, mereka menekankan bahwa ada of Uk literature kelangkaan di daerah umum etika bisnis.
Sekali lagi, membahas konteks Inggris, Donaldson dan Davis (1990) mengacu pada isu-isu pelanggaran organisasi dan individu yang terkenal sebagai "penyebab ce'le`bres". Ini pelanggaran fokus pada perilaku yang telah datang ke menonjol publik karena mereka menunjukkan kurangnya kesadaran, atau komitmen untuk, etika prinsip-prinsip bisnis. undang-undang telah berada di tempat, di formof Layanan dan Pasar Keuangan Act, sejak Juli 2000, yang membutuhkan all UK pension dana untuk menyertakan pernyataan kebijakan investasi sosial dan lingkungan mereka.
Dari penelitian menunjukkan bahwa konsumen Inggris mencari lebih etis perilaku (tercermin dalam barang dan jasa mereka) tapi sering ada kurangnya kejelasan dan pemahaman seperti apa ini benar-benar melibatkan dalam hal tindakan manajemen dan budaya (Shaw dan Shui, 2003).

Devinisi, Klarifikasi Etika, Prinsip dan Model Etika Dalam Bisnis




Devinisi etika
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno.Bentuk tunggal kata 'etika' yaitu ethossedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
Menurut saya etika itu adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk (sopan santun).

Klarifikasi etika
Etika normatif
Etika normatif merupakan cabang etika yang penyelidikannya terkait dengan pertimbangan-pertimbangan tentang bagaimana seharusnya seseorang bertindak secara etis. Dengan kata lain, etika normatif adalah sebuah studi tindakan atau keputusan etis. Di samping itu, etika normatif berhubungan dengan pertimbangan-pertimbangan tentang apa saja kriteria-kriteria yang harus dijalankan agar sautu tindakan atau kepusan itu menjadi baik (Kagan, 1997, 2).
Bila menurut saya etika normatif itu etika yang menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal kita yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberikan penilaian dan memberi pandangan norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan kita diputuskan.
Etika terapan
Etika terapan merupakan sebuah penerapan teori-teori etika secara lebih spesifik kepada topik-topik kontroversial baik pada domain privat atau publik seperti perang, hak-hak binatang, hukuman mati dan lain-lain. Etika terapan ini bisa dibagi menjadi etika profesi, etika bisnis dan etika lingkungan. Secara umum ada dua fitur yang diperlukan supaya sebuah permasalahan dapat dianggap sebagai masalah etika terapan.
Menurut pandangan saya etika terapan itu gambaran untuk memakai metode filosofis, menentukan apa saja yang benar secara moral terkait tindakan dalam berbagai bidang kehidupan manusia.
Etika Deskriptif
Etika deskriptif merupakan sebuah studi tentang apa yang dianggap 'etis' oleh individu atau masyarakat. Dengan begitu, etika deskriptif bukan sebuah etika yang mempunyai hubungan langsung dengan filsafat tetapi merupakan sebuah bentuk studi empiris terkait dengan perilaku-perilaku individual atau kelompok. Tidak heran jika etika deskriptif juga dikenal sebagai sebuah etika komparatif yang membandingkan antara apa yang dianggap etis oleh satu individu atau masyarakat dengan individu atau masyarakat yang lain serta perbandingan antara etika di masa lalu dengan masa sekarang.
Menurut pendapat saya, etika yang berusaha melihat secara kritis dan rasional sikap serta prilaku mausia dan apa saja yang dikejar manusia dalam hidup ini sebgai sesuatu yang sangat bernilai. 

Prinsip Etika Dalam Bisnis
Dalam tuntutan professional sangat erat hubungannya dengan suatu kode etik untuk masing-masing profesi. Kode etik itu berhubungan dengan prinsip etika tertentu yang berlaku untuk suatu profesi.
1.     Prinsip Tanggung Jawab adalah satu prinsip pokok bagi kaum profesional. Karena orang yang professional sudah dengan sendirinya berarti bertanggung jawab atas profesi yang dimilikinya. Dalam melaksanakan tugasnya dia akan bertanggung jawab dan akan melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin, dan dengan standar diatas rata-rata, dengan hasil maksimal serta mutu yang terbaik.
2.    Otonomi adalah sikap dan kemampuan untuk pengambilan keputusan serta tindakan berdasarkan kesadaran diri sendiri terhadap apa yang dianggap baik untuk dilakukan. Orang di anggap memiliki prinsip otonomi dalam bisnis bila dia sadar seluruhnya dengan kewajibannya dalam dunia bisnis. Dia tau dengan bidang kegiatannya, situasi yang akan dihadapinya, tuntutan dan aturan berlaku untuk bidang kegiatannya. Dia sadar dan tahu akan keputusan dan tindakan yang akan diambilnya serta risiko atau akibat yang akan timbul baik bagi dirinya dan perusahaannya maupun bagi pihak lain.
3.    Kejujuran adalah sesuatu nilai paling mendasar dalam menunjang keberhasilan perusahaan. Bila prinsip tersebut dapat dipegang teguh oleh perusahan, maka dapt meningkatkan kepercayaan di lingkungan perusahaan tersebut. Ada tiga lingkup kegiatan bisnis yang dapat ditunjukkan dengan jelas bahwa bisnis tidak bisa bertahan lam dan berhasil bila tidak didasarkan kejujuran. Kedua, kejujuran saat penawaran barang atau jasa dengan mutu serta harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja sama intern dalam perusahaan.
4.    Pinsip hormat pada diri sendiri dalam etika bisnis adalah prinsip tidakan yang dampaknya kembali pada bisnis tersebut. Dalam kegiatan bisnis tertentu ke masyarakat adalah cermin dari bisnis yang bersangkutan. Tetapi jika bisnis mengahasilkan kontribusi yang menyenangkan bagi masyarakat, masyarakat memberikan respon yang sama. Begitupun sebaliknya bila bisnis menghasilkan image yang tidak menyenangkan maka msayarakat tentu tidak menyenangi pada bisnis yang bersangkutan. Bila para pengelola perusahaan ingin memberikan respek kehormatan terhadap perusahaan, maka berikanlah respek tersebut kepada para pihak yang bersangkutan baik secara tidak langsung maupun langsung

Model Etika Dalam Bisnis
1.     Immoral Manajemen
Immoral Manajemen adalah susunan terendah dari model manajemen untuk menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis. Untuk para pembisnis yang tergolong pada tipe ini biasanya memanfaaatkan kelemahan-kelemahan serta kelengahan dalam komunitas ini untuk kepentingan dan keuntungan perusahaan, baik secara individu atau kelompok. Kelompok manajaemen ingin selalu menghindari diri pada etika. Bahkan hukum yang berlaku di anggap sebagai batu sandungan dalam menjalankan bisnisnya.
2.    Amoral Manajemen
Dalam amoral manajemen ada dua jenis, yang pertama manajer yang tidak sengaja berprilaku amoral. Tipe ini adalah para manajer di anggap kurang peka bila alam segala keputusan bisnis yang dilakukan sebenarnya baik langsung atau tidak akan memberi efek kepada pihak lain. Yang kedua tipe manajemen sengaja berprilaku amoral yaitu manajemen ini sebenarnya paham akan aturan dan etika yang harus di jalankan, namun terkadang dengan sengaja melanggar etika berdasarkan pertimbangan bisnis yang mereka jalankan, misalnya ingin melakukan efisiensi. Tetapi manajer tipe tersebut berpandangan bahwa etika hanya berlaku bagi kehidupan pribadi saja bukan untuk bisnis.
3.    Moral manajemen.
Pada penerapan nilai-nilai etika tingkat tertinggi dalam bisnis adalah moral manajemen. Di moral manajemen, niali etika dan moralitas di letak pada level standar paling tinggi dari berbagai bentuk prilaku dan aktivitas bisnis. Manajer tipe ini hanya menerima serta mematuhi aturan yang berlaku dan juga terbiasa meletakkan prinsip etika kepemimpinannya.
4.    Leadership
Leader ship merupakan penerapan penting dalam etika bisnis perusahaan. Pemimpin adalah pemegang kunci pelaksanaan yang selalu dilihat seluruh karyawan. Di kondisi tertentu, dan krisis pun seorang pemimpin harus punya kinerja emosional dan etika yang tinggi. Pemimpin harus memiliki kecerdasan intelaktual, emosional dan spiritual  dalam penerapan etika bisnis.
Pemimpin yang baik di bisnis adalah kepemimpinan yang beretika. Pemimpin sebagai role model dalam penerapan etika bisnis, akan mampu mendorong karyawannya untuk terus berkembang sekaligus memotivasi agar kapabilitas karyawan teraktualisasi.
5.    Strategi dan Perfomasi
Strategi dan performasi merupakan fungsi yang penting dalam manajemen. Seseorang harus kreatif untuk menghadapi perusahan apalagi dalam bidang keuangan tanpa harus mencoreng aktivitas bisnisnya dengan berbagai kompromi etika. Jika perusahaan yang jelek pasti memiliki kesulitan besar dalam menyelaraskan target yang akan di capai perusahaan dengan standar etika bisnis. Sebab keseluruhan strategi perusahan yang di sebut excellence (prima) sangat harus melaksanakan keseluruhan kebijakan perusaan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang jujur.

Sumber: